Pengalaman Liburan Seru ke Malang dari Bali 2022: Cek Itinerarynya!




wisata batu malang 2022

Hai semua,
Udah lama banget aku berniat sharing cerita liburanku ke Malang, tapi belum ada waktunya. Hari ini, aku niatin buat ceritain dari awal sampai akhir itineraryku ke Malang dari Bali. Boleh banget dibaca-baca dulu kalau kalian ada rencana buat liburan nanti ke Malang, siapa tahu bisa terinspirasi hehe.

Di bulan Juli 2022, kakakku yang kuliah S3 di Malang akan di wisuda. Jadi sekalian dateng ke wisudanya, aku dan Marcio juga berniat jalan-jalan exploring Malang. Yeay! Ini bukan kali pertama buat aku mengunjungi Malang, tapi bagi Marcio dan kakak iparku, ini pengalaman pertama mereka. So, aku juga ikut excited mau ngajakin mereka menikmati keseruan liburan di Kota Apel itu.

Wisuda kakakku akan diadakan di tanggal 28 Juli. Aku pun langsung menyusun itinerary liburan dari awal perjalanan sampai nanti kembali lagi ke Bali. Kami berangkat di tanggal 24 Juli, dengan asumsi tanggal 25 Juli kami sampai dan bisa mulai menjelajah tempat-tempat seru di Malang sampai tanggal 28 Juli pagi. Selanjutnya, di hari yang sama, setelah mengikuti wisuda, kami akan pakai bus malam untuk pulang ke Bali dan sampai di tanggal 29 Juli. Kalau dihitung-hitung, perjalanan kami dimulai dari tanggal 24 Juli sampai dengan 29 Juli.

Untuk berangkat ke Malang, kami berempat (aku, Marcio, kakak dan kakak iparku) memesan tiket bus malam. Memang dari awal kami merencanakan berangkat melalui jalur darat untuk mencari pengalaman menyeberang dengan kapal dari Gilimanuk ke Ketapang. Biasanya, kakakku ke Malang pakai armada Gunung Harta tapi karena sekarang kami berencana untuk langsung ke Batu, akupun memilih armada lain yaitu Bus Purnayasa.

Harga tiket Bus Malam Purnayasa dibanderol cukup murah yaitu Rp. 220.000 saja. Aku pesannya langsung ke kantornya yaitu di Jl. Merdeka VI No.15 Denpasar. Sampai di kantornya, aku diminta memilih seat yang tersedia dan melakukan pembayaran lunas. Selanjutnya, aku memilih dimana nanti akan dijemput. Ada beberapa opsi tempat penjemputan, aku pun memilih untuk di jemput di kantor agen bus Purnayasa yang di Jalan Pidada karena lokasinya cukup dekat dengan rumah kakakku.

Di hari keberangkatan, di tanggal 24 Juli 2022. Kami dijemput tepat waktu di kantor agen di Jalan Pidada. Kesan pertama masuk bus malam Purnayasa, aku dan Marcio benar-benar tidak berhenti terkagum-kagum. Ini bukan perjalanan bus malam pertama kami, tapi bus malam Purnayasa ini benar-benar sanggup membuat kami takjub. Dengan harga yang terbilang cukup murah, fasilitas yang diberikan melebihi ekspektasi kami.

Tempat duduk kami di seat 1a dan 1b sangat nyaman dan luas. Ada selimut dan bantal yang juga disediakan. Tak hanya itu, tepat di depan tempat duduk kami ada dispenser kopi dan teh yang bisa kami gunakan secara gratis. Sebelum berangkat, kami dibagikan snack gemuk berisikan roti, cemilan, teh kemasan dan air mineral. Tak sampai disana, kami juga dibagikan nasi goreng ayam yang enak. WAH! Padahal selanjutnya kami juga masih akan turun untuk menikmati makan malam setelah sampai di Pulau Jawa. Benar-benar terjamin konsumsinya naik bus ini!

Perjalanan dimulai sekitar pukul 5 sore dan kami sampai di Pelabuhan Gilimanuk sekitar pukul 7 malam. Suasana sudah mulai gelap dan angin juga terasa cukup kencang. Kami cukup beruntung karena bus bisa langsung naik ke kapal penyebrangan tanpa waktu antrian. Begitu sampai di kapal, kami pun langsung naik ke dek kapal teratas karena ingin menikmati pemandangan. Benar saja, pemandangan dari dek teratas indah sekali. Lampu-lampu dari Pulau Bali dan Pulau Jawa pun jelas terlihat. Penyeberangan ini adalah pengalaman pertama bagi kakak iparku, kami semua pun happy karena penyeberangan berlangsung lancar.

Long story short, kami melalui perjalanan selama berjam-jam dan sampai di Batu dengan selamat. Terus terang, agak-agak ngeri juga dengan cara mengemudi supirnya yang cukup kencang dan ‘berani’. Apalagi aku dan Marcio duduk paling depan, cukup was was juga melihat pemandangan saat bus menyalip kendaraan lain. Tapi syukurlah kami tiba dengan selamat sentosa tidak kekurangan suatu apapun.

Sampai di Batu, sekitar pukul 04.00 WIB, kami diturunkan di depan Resto Brawijaya, Mojorejo. Kebetulan lokasinya tidak jauh dari villa yang kami sewa. Kami menyewa villa NENGODE BATU. Boleh dicek lokasi dan foto-fotonya di Google. Aku kontak langsung dengan pemilik villa yang sangat responsif dalam berkomunikasi, jadi tidak ada halangan selama kami tinggal disana. Walaupun sampai di tanggal 25, tapi kami sudah book villa tersebut dari tanggal 24. Jadi begitu sampai, kami sudah bisa langsung check-in ke villa.

Harga villanya sangat bersahabat. Kami check in di tanggal 24 Juli dan check out di tanggal 27 Juli. Jadi hitungannya 4 hari 3 malam ya. Awalnya karena khawatir, aku memilih untuk booking villa tersebut melalui aplikasi Agoda. Padahal pemiliknya sudah memberikan “harga spesial” kalau aku bayar langsung ke beliau. Tapi karena saat itu aku ragu untuk bayar langsung ke beliau, akupun memilih bayar via aplikasi yang jatuhnya jadi lebih mahal. Untuk bookingan via Agoda, aku membayar total sebesar Rp. 1.530.000. Sekarang karena aku udah tahu dan kenal pemiliknya, next time aku gak ragu deh bayar langsung hehe.

Villanya ada di areal perumahan, agak masuk tapi sangat strategis. Lokasinya dekat dengan Jatim Park 3 dan tempat wisata lainnya. Di satu villa itu, ada 2 kamar yang nyaman untuk ditempati 4 orang. Ada dapur dan kamar tamunya juga untuk kami bersantai. Karena berada di lingkungan perumahan yang sebagian besar disewakan untuk para pengunjung, suasananya tidak terlalu ramai. Sangat nyaman untuk tempat kami tinggal selama di Batu.

Setelah berhasil check-in, kami pun langsung beristirahat sejenak. Kami berencana untuk langsung menjelajah Batu hari itu juga. Untuk memudahkan perjalanan, kami pun menyewa 2 motor. Harga sewa 1 motor untuk 1 harinya di kisaran Rp. 80.000 – Rp. 100.000. Kami ambil 1 unit motor beat seharga Rp. 80.000 dan vario seharga Rp. 90.000. Kebetulan memang cuma 2 unit ini yang tersedia dan bisa disewa.

Okayh, selanjutnya aku mau ceritain secara singkat itinerary perjalanan kami dari hari pertama sampai hari terakhir di Malang. Mudah-mudahan bisa menginspirasi liburan kalian nanti di Malang.

25 Juli 2022 – The Onsen dan Museum Angkut

Setelah kami leyeh-leyeh sejenak di Villa, sekitar jam 9 kami siap-siap berangkat ke lokasi wisata yang pertama. Awalnya kami berencana ke Museum Angkut. Tapi ternyata kami datang kepagian. Museum Angkut baru buka di jam 12. Akhirnya kami alihkan destinasi perjalanan ke The Onsen Hot Spring Batu. Jaraknya tidak terlalu jauh dari tujuan awal kami dan syukurnya sudah buka sepagi itu. Saranku, kalau nanti jalan-jalan ke Batu, pastikan lihat jam buka tempat wisatanya jadi itinerarynya bisa terlaksana dengan baik.

The Onsen ini adalah tempat wisata yang instagrammable dan identik dengan budaya Jepangnya. Karena ada promo, kami hanya membayar tiket masuk sebesar Rp. 30.000. Banyak spot-spot foto bernuansa Jepang di kawasan ini. Ada juga pemandian air panas yang sayangnya untuk saat ini hanya buka di saat weekend saja. Tak cuma pemandian air panas dan spot foto, ada juga restoran yang bernuansa Jepang di tempat ini. Untuk melengkapi kesempurnaan foto kita di spot bernuansa Jepang, disewakan juga yukata untuk laki-laki, perempuan dan anak-anak. Yeaay!

Harga sewa yukata berbeda-beda, yaitu Rp. 150.000 untuk perempuan sudah termasuk dengan hiasan rambut, aksesoris dan sandal. Sementara untuk laki-laki dan anak-anak cuma Rp. 100.000. Lagi-lagi karena ada promo, untuk sewa yukata perempuan, kami cukup membayar Rp. 100.000 saja. Hoorayy!

Setelah puas foto-foto, kami pun lanjut ke Museum Angkut. Harga tiket masuk Museum Angkut sebesar Rp. 100.000 per orang. For your information, Museum Angkut ini LUAS BANGET. Jadi harus siap fisik untuk jalan-jalan dan menikmati tempat ini. Di Museum Angkut ga cuma transportation-related ya, tapi juga kaya theme park gitu. Ada yang tema Holywood, Europe, Pecinan dan masih banyak lainnya. Yang suka foto-foto, duhh puas banget sampai bingung foto-fotonya karena spotnya BANYAK BANGET!

Di hari pertama ini, kami sudahi wisata cuma di 2 tempat aja. Kaki udah berasa gempor banget karena jalan lumayan jauh di Museum Angkut. Belum lagi sebenarnya kami lumayan capek karena belum dapat tidur enak di Villa. Akhirnya kami memutuskan untuk pulang dan istirahat supaya tenaga pulih melanjutkan perjalanan besok. Bagi yang masih punya energi, sebenarnya masih bisa wisata santai ke alun-alun batu menikmati ketan yang melegenda. Bisa dicoba, guys!

26 Juli 2022 – Wisata Petik Apel, Selecta, dan Batu Night Spectacular

Di hari kedua ini, kakak iparku kepengen banget petik apel. Karena Malang identik dengan apelnya, jadi kakak iparku insist untuk wisata petik apel. Setelah aku google, ternyata banyak wisata petik apel di Malang. Karena kami mau ke Selecta, aku pilih wisata petik apel yang satu jalur jadi nanti gak kejauhan. Kami pun mulai perjalanan di jam 8 pagi dan menuju wisata petik apel Agro Rakyat.

Tempat beli tiket dan kebun apelnya ternyata lumayan jauh, tapi jangan khawatir karena nanti akan disediakan pemandu. Harga tiket masuk wisata apel ini sebesar Rp. 25.000 per orang. Saat tiba di kebun apel, kami dapat penjelasan kalau apelnya bisa dimakan sebanyak-banyaknya HAHA sementara apel yang dipetik harus dibeli dan dibawa pulang. Harga 1kg apelnya Rp. 35.000. Baiklah! Kami pun memulai petualan memetik apel.

Ternyata aktivitas ini cukup seru, dan kami juga bisa foto-foto sambil makan apel. Walaupun bisa makan sebanyak-banyaknya, paling banyak kami cuma makan 3 apel HAHAHA. Jadi sarapannya apel ya, guys. Pulangnya, kami berempat cuma berhasil petik 1 kg apel dan ternyata dapatnya cukup banyak lo.

Setelah puas petik apel, kami lanjut ke Selecta Recreational Park. Tempatnya tidak terlalu jauh dari wisata petik apel tadi. Untuk masuk ke area ini, kami membayar sebesar Rp. 40.000 per orang dan belum termasuk bayar parkir. Kalau tidak salah parkir motor sebesar Rp. 5.000. Di Selecta kami coba beberapa aktivitas dengan harga murah meriah, dari Rp. 10.000 – Rp. 30.000an. Masih sangat affordable. Kami coba naik kuda, roller coaster dan ferris wheel alias tas-tasan hihihi. Lumayan seru juga. Enaknya, tempatnya tidak seluas kemarin ke Museum Angkut. Luasnya PAS buat kita jalan-jalan, ga sampai bosen dan kelelahan hehe.

Setelah selesai berwisata di Selecta, kami pun langsung kembali ke Villa untuk istirahat tidur siang karena malamnya kami berencana mau ke Batu Night Spectacular (BNS). Kami berangkat sekitar jam setengah 5 dan ternyata terlalu ‘pagi’ karena banyak wahana yang dibersihkan atau belum siap digunakan. Sepertinya datang jam 6 sore lebih ideal dan lebih seru karena banyak lampu-lampu.

Harga tiket masuk terusan BNS sebesar Rp. 110.000. Dengan tiket masuk ini kita bisa coba banyak wahana. Sayangnya, banyak wahana ekstreme yang aku, kakakku dan kakak iparku gak berani coba. Cuma Marcio yang happy karena berani cobain semua wahana di BNS. Saranku sih, lebih baik jangan ambil tiket terusan. Nanti bayar saja wahana-wahana yang memang kita bener-bener pengen coba.

Di BNS kami juga coba go-kart. Go-kart ini di luar harga tiket ya. Jadi harus bayar lagi. Aku lupa berapa harga tiket untuk Gokart, yang pasti bisa berdua dan bisa juga sendiri. Harganya beda-beda. Selain go-kart, kami juga coba wahana sepeda yang dari ketinggian itu. Wiiih takut!

27 Juli 2022 – Jatim Park 2

Mengunjungi Jatim Park 2 memang membutuhkan waktu seharian. Kami kira Museum Angkut sudah luas dan sudah capek banget jalannya, ternyata Jatim Park 2 ini mungkin dua kali lipat luas dan capeknya HAHA. Saranku, sediakan waktu seharian untuk menjelajah Jatim Park 2 ini jadi bisa santai, pelan-pelan dan tidak telalu kelelahan. Jatim Park 2 ini sebenarnya kebun binatang. Banyak banget jenis binatang yang kita belum tahu sebelumnya. Bagi yang suka binatang, Jatim Park 2 ini COCOK BANGET.

Ada beberapa spot yang bisa dikunjungi di Jatim Park 2. Kami membeli tiket terusan seharga Rp. 150.000 rupiah per orang. Tempat yang bisa dikunjungi ada BUANYAK seperti Batu Secret Zoo, Museum Satwa, Sweet Memories Selfie, Eco Green Park dan Farmland. Pokoknya sampai capek deh. Jangan lupa pakai footwear dan outfit yang nyaman untuk jalan-jalan di Jatim Park 2 ya.

Setelah capek banget jalan-jalan di Jatim Park. Kami pun pindah hotel menuju ke Kota Malang karena kakakku akan diwisuda keesokan harinya. Dari Batu ke Kota Malang kami panggil grabcar yang ternyata harganya tidak terlalu mahal, kurang dari Rp. 100.000 rupiah. Di Malang, kami menginap di hotel Trio Indah 2 yang ternyata lokasinya pas mepet dengan MacDonald. Marcio pun kegirangan karena akhirnya dia ketemu makanan favoritnya HAHA.

Kami stay di Hotel Trio Indah 2 hanya satu malam saja. Kami pilih hotel ini karena lokasinya yang tidak terlalu jauh dari Universitas Negeri Malang tempat kakakku diwisuda besok. Untuk 2 kamar 1 malam, kami membayar total Rp. 573.750 via aplikasi Booking.com kebetulan yang tersedia hanya superior dan standard double room, kami langsung ambil.

Awalnya kami berencana akan ke alun-alun Kota Malang untuk menikmati malam. Ternyata kenyataannya, kaki kami sakit semua setelah menempuh perjalanan yang jauh keliling Jatim Park 2 HAHAHA. Bener-bener gak sanggup jalan lagi dah. Akhirnya kami memutuskan untuk istirahat di hotel saja dan makan malam order di McD hehe.

28 Juli 2022 – Wisuda S3 di Universitas Negeri Malang

Kami bersiap dan berangkat pagi-pagi menuju ke Universitas Negeri Malang untuk menghadiri wisuda kakakku. Hari ini memang tidak ada agenda wisata, dialokasikan hanya untuk hadir ke wisuda dan langsung pulang ke Bali di siang harinya. Acara wisuda berjalan lancar dan khidmat, selamat ya Dr. I Gusti Ngurah Agung Wijaya Mahardika. Kakakku keren banget deh!

Karena acara wisuda berakhir sebelum pukul 12.00, kami pun lanjut pulang ke hotel untuk packing dan istirahat sejenak. Capek banget tapi bahagia karena liburan kali ini berjalan dengan lancar dan menyenangkan. Karena kami menunggu jam berangkat ke pool bus Gunung Harta, kami pun late checkout di hotel dengan tambahan biaya kurang dari Rp. 100.000 rupiah.

Jam 15.00 WIB, kami langsung bertolak ke pool Gunung Harta yang ternyata cukup dekat, membawa barang-barang kami. Tiket bus Gunung Harta kami dapat dengan harga Rp. 250.000 per orang. Sedikit lebih mahal dari Bus Purnayasa dengan fasilitas yang sebenarnya tidak sebaik fasilitas yang diberikan di Bus Purnayasa. Tapi setidaknya, supir Gunung Harta ini berkendara cukup aman, tidak sampai bikin kami deg-degan.

Karena kami mengantre sangat lama di Ketapang untuk masuk kapal penyeberangan, kami sampai di Bali sangat telat, yaitu jam 09:00 WITA. Wow! Seharusnya kami bisa sampai pagi-pagi lo. Tapi yang penting semuanya sampai dengan selamat dan tidak kekurangan suatu apapun.

Dengan sampainya kami di Bali, berakhirlah liburan singkat kami ke Malang. Liburan kali ini cukup menyenangkan dan tidak terlalu jor-joran mengeluarkan banyak biaya. Tempat yang kami kunjungi pun cukup banyak dan tidak terlalu menghabiskan energi. Jadi begitu sampai ke rumah, kami tetap dalam kondisi sehat bugar. Yeay!

Okay, segitu aja sharing pengalamanku wisata ke Malang ya guys. Mudah-mudahan ada poin informasi yang bisa membantu kalian yang mau wisata ke Batu, Malang juga. Thanks for reading this!




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*