Pengalaman Vaksin 1 AstraZeneca di Rumah Sakit Universitas Udayana Bali




Hi everyone,
Sudahkah kalian vaksin Covid-19? Aku dan suamiku yang WNA baru saja divaksin pertama di Rumah Sakit Universitas Udayana (RS UNUD) Bali. Kebetulan vaksin yang diberikan adalah AstraZeneca. Aku sendiri gak pilih-pilih vaksin apa, yang penting dapat jadwal dan bisa divaksin. FYI, dapat jadwal vaksin di daerahku (Kecamatan Kuta Selatan) lumayan kompetitif. Setiap kali ada slot untuk vaksin, pasti terisi dengan cepat. Kayaknya orang-orang disini bener-bener melek vaksin deh, semangat untuk vaksin. Sudah beberapa kali aku gagal daftar vaksin sampai hampir putus asa. Tapi syukurnya, pas banget ada slot untuk vaksin di RS UNUD, aku dan suamiku dapat jadwal di tanggal 23 Juli 2021.

Buat kalian yang tinggal di Kecamatan Kuta Selatan dan tidak mau terlalu jauh travel untuk vaksin, bisa pantengin IG Puskesmas Kuta Selatan (@puskesmaskutaselatan) dan RS UNUD (@rs.unud). Mereka rajin posting informasi slot untuk vaksinasi Covid. Tapi bener-bener harus rajin liatin karena slot penuhnya CEPET BANGET. Begitu aku dapet informasi vaksin, aku langsung kunjungi link yang diberikan dan mendaftar. Yang paling penting harus disiapkan adalah NO KTP atau NIK untuk WNI dan No SKTT untuk WNA. Syukur banget suamiku udah urus SKTT, jadi untuk daftar vaksin ini gak ada masalah.

Selanjutnya, akan diminta untuk melakukan screenshot halaman pendaftaran untuk dibawa saat jadwal vaksin yang telah ditentukan. Harus datang TEPAT di tanggal vaksin yang tertera di pendaftaran, tidak boleh daftar tanggal 23 Juli tapi datang tanggal 22 atau 24 Juli. Untuk Senin-Jumat, poli vaksin dibuka dari jam 08.00-14.00 jadi pastikan tidak terlambat ya. Sistem mereka FIFO (First In First Out), lebih cepat no antrenya maka lebih cepat pula divaksin. Berikut aku tuliskan pengalamanku dari awal datang sampai vaksin selesai, check it out!

MENUNGGU ANTREAN BUKA

Poliklinik vaksin RS UNUD dibuka dari jam 08.00-14.00 karena aku dan suami mendaftar di hari Jumat. Kami dengan semangat 45 menuju ke RS UNUD jam 7 pagi sambil membawa syarat yang diperlukan yaitu screenshot pendaftaran online, KTP untukku WNI, dan SKTT untuk suamiku WNA. Sampai di poliklinik, sudah keliatan ada beberapa orang yang duduk di kursi yang telah disediakan. Jam 7 pagi udah sekitar 50an orang menunggu antrean vaksin dibuka, wow! Aku duduk di tempat yang disediakan sambil tetap menjaga jarak dengan peserta vaksin lainnya.

BERBARIS AMBIL NOMOR ANTREAN & FORMULIR

Sekitar jam 07.45 ada petugas keluar membawa nomor antrean dan Kartu Kendali Vaksinasi atau formulir yang harus diisi oleh peserta vaksin. Menariknya, peserta yang tadi duduk diminta membuat barisan 2 memanjang untuk mendapat nomor antrean dan formulir. Untungnya aku dan suami lumayan GERCEP jadi kami dapat antrean di awal. Saat antre memang agak dempetan, tapi proses ini cepet banget. Kayaknya ga sampai 2 menit petugas membagikan nomor antrean dan formulir. YES! Aku dan suami pun duduk lagi untuk mengisi formulir. Selama proses ini, tips yang bisa aku berikan adalah (1) Duduk dekat dengan pintu masuk, jadi saat buat barisan bisa dapat antrean depan dan (2) Jangan lupa bawa pulpen untuk mengisi formulir ini. Kalau gak bawa, bisa minjem sih, cuma lebih enak kalau kita siaga kan.

Saat mengisi formulir, seorang petugas keluar untuk memberikan pengumuman cara mengisi formulir. Petugas juga menekankan bahwa yang bisa divaksin hanyalah mereka yang SUDAH MELAKUKAN REGISTRASI ONLINE atau Mahasiswa UNUD. Selebihnya gak bisa, jadi gak melayani sistem walk-in ya. Petugas juga menegaskan untuk tidak berkerumun. Vaksin baru akan dilakukan kalau peserta sudah jaga jarak. Karena tempatnya cukup luas dan pakai pengeras suara, peserta vaksin bisa menunggu sambil menjaga jarak dengan yang lain. Menurutku cukup nyaman sih, karena poliklinik juga dekat dengan parkiran luas yang terbuka, jadi sirkulasi udara bagus dan tempat menunggu juga banyak sehingga peserta vaksin tidak berkerumun. Peserta akan dipanggil tiap 5 orang sesuai nomor antrean.

Aku dan Marcio dapat nomor antrean 23 dan 25. Jadi kami pun duduk tidak terlalu jauh dari pintu masuk. Petugas menekankan bahwa peserta vaksin harus cuci tangan sebelum masuk ruangan. Suasana cukup tertib dan peserta vaksin kulihat juga patuh cuci tangan dan jaga jarak.

PRE-REGISTRASI (CEK SUHU dan UKUR TENSI)

Ketika nomor kami dipanggil, aku dan Marcio langsung masuk ke ruangan Poli. Waktu pemanggilan dari awal dibagikan nomor antrean sekitar 30 menit. Tapi setelah dipanggil tiap 5 orang, untuk sampai ke nomorku 23 itu cepet banget, gak sampai 10 menit. Prosesnya juga berlangsung tertib. Begitu masuk, ada kursi merah dimana kami menunggu untuk diukur suhu dan tensi darah. Di depan kami ada 5 orang petugas yang siap mengukur suhu dan tensi. Begitu kursi di depan petugas kosong, kita bisa langsung mengisi untuk diukur suhu dan tensi. Proses ini CEPET banget, kurang lebih 5 menit. No complaint!

REGISTRASI

Setelah diukur suhu dan tensi, kita menuju ke loket registrasi. Di loket registrasi ini akan dicek no antrean, formulir, dan KTP/SKTT. Proses ini lebih lama dari proses sebelumnya. Tapi cukup nyaman karena ada pengeras suara yang manggil nomor kita dan juga layar LCD untuk mengecek antrean. Kita juga bisa duduk di tempat duduk yang telah disediakan. Sekitar 5-10 menit nomorku dipanggil. Setelah dipanggil akan dicek KTP dan formulir kartu kendali. Petugas akan memfotocopy KTP kita dan nanti dijepret bersama dengan no antrean dan formulir. Done!

SCREENING

Setelahnya, kita akan menuju ke loket Screening. Waktu tunggu kurang lebih 5 menit. Setelah dipanggil akan ditanya apa ada alergi, apakah sedang hamil, apa pernah terjangkit covid sebelumnya, dan beberapa pertanyaan lainnya. Intinya ini kaya mengecek situasi dan kondisi kita. Prosesnya juga cukup singkat dan efektif. Setelah di screening, kita lanjut ke loket Vaksin.

VAKSIN

Di loket vaksin ada 2 orang petugas tapi yang kulihat melakukan penyuntikan vaksin cuma 1 orang. Satu orangnya lagi mungkin untuk mempersiapkan vaksinnya ya, karena keliatan cukup sibuk juga. Peserta di vaksin satu-satu, jadi gak seperti di video yang kulihat peserta duduk berjejer dan petugas menyuntik dari satu peserta ke yang lainnya. Aku menunggu sebentar untuk di vaksin, begitu dapat giliran, langsung deh disuntik. Petugas juga minta formulir untuk diisi dan ditandatangani. Ini prosesnya CEPET banget. Antrenya gak lama, disuntiknya apalagi. Total 5 menit max deh. Setelah vaksin, peserta diminta menyerahkan formulir ke loket observasi. Yeayy, sudah vaksin!

OBSERVASI

Di loket ini, peserta menyerahkan formulir dan menunggu di tempat yang disediakan. Sekitar 10-15menit, petugas mengumumkan jadwal vaksin kedua berikut dengan informasi tindakan apa yang harus dilakukan jika ada efek pasca vaksin. Selanjutnya, petugas juga manggil nama kita satu persatu untuk diberikan surat keterangan sudah melakukan vaksin. Yeaaayy! Aku dan Marcio pun happy karena kita akhirnya mengantongi surat keterangan vaksin ini. Vaksin kedua akan kami terima di Bulan Oktober di RS UNUD juga dengan jenis vaksin yang sama.

Setelah menerima Surat Vaksin aku dan Marcio pun selesai melakukan vaksinasi pertama kami dan boleh pulang. Kami lumayan happy karena proses vaksin berjalan dengan lancar dan tertib. Petugas dan peserta vaksin juga melakukan vaksin secara efektif dan efisien. Pas aku pulang, aku cek HP dan jam menunjukkan pukul 09.30. Wah, not bad kan. Vaksinnya cepet, rapi dan teratur. Aku gak sabar untuk vaksin kedua supaya komplit dan terhindar dari Covid-19 ini. Sudahkan kalian vaksin, guys? Ayo vaksin ya…




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*