Seperti cerita saya di tulisan sebelumnya, kota pertama dari 5 kota yang saya kunjungi di penghujung tahun 2015 dan awal tahun 2016 adalah Kota Malang. Perjalanan kali ini saya lalui dengan sahabat saya INDAH FADLINA. Indah adalah orang yang saya kenal lebih dari 15 tahun. Persahabatan kami adalah salah satu dari sekian hal yang sangat saya syukuri di hidup saya. Indah adalah satu dari sedikit orang yang saya benar-benar dengarkan pendapatnya, lihat pandangannya dan berpengaruh pada keputusan-keputusan yang saya lakukan di hidup saya. Jadilah perjalanan saya dengan Indah ke Kota Malang adalah perjalanan yang penting dan walaupun singkat akan terus saya ingat. Yang membuat ini menjadi salah satu perjalanan yang akan saya ingat, karena walaupun bersahabat sekian tahun lamanya, ini adalah perjalanan pertama kami berdua. BENAR-BENAR PERJALANAN PERTAMA! Sebelumnya, kami seringkali menghabiskan perjalanan dan mengunjungi ratusan tempat bersama, tapi tidak pernah benar-benar berdua. Mungkin pernah beberapa kali di Bali, tapi belum pernah ke luar Bali sebelumnya. Kami pun benar-benar dibuat terkejut ketika menyadari ini. Bagaimana bisa kami tidak pernah melakukan perjalanan/travel ke luar Bali berdua sebelumnya? Well, salah satu alasannya, karena saya tidak pernah single LOL dan saya selalu disarankan untuk tidak pergi jauh hanya berdua dengan sahabat perempuan. Lebih aman beramai-ramai, dengan teman-teman. Then, singkat cerita, saya dan Indah pun menikmati perjalanan pertama kami ini.
Malang adalah kota yang kami berdua pernah kunjungi beberapa kali sebelumnya. Saya saat kuliah bersama teman-teman organisasi, dan Indah saat melakukan perjalanan bisnisnya. Maka dari itu, mengatur schedule dan itinerary perjalanan ke Malang, tidak menjadi hal yang terlalu sulit. Kami berangkat pada tanggal 19 Desember 2015 dengan memilih jalur darat. Menggunakan travel dari Singaraja ke Malang, jauh lebih efisien dan juga irit dari segi biaya. Perbedaan waktu, bagi kami, tidak terlalu signifikan, terutama jika kami lihat dari aspek biaya. Dan toh, kami kesana berdua, jadi beberapa jam perjalanan darat tidak akan terlalu terasa. Kami menggunakan Travel Dieng dari Singaraja menuju Kota Batu. Kunjungan kami ke Malang memang langsung kami fokuskan ke Kota Batu, mengingat di sanalah letak tempat-tempat wisata yang akan kami tuju.
Hanya dengan tiket travel seharga Rp. 185.000 per orang, kami memulai perjalanan darat yang menyenangkan. Pihak travel menjemput kami pada pukul 18.00. Menempuh kurang lebih 3 jam perjalanan, sampailah kami di Pelabuhan Gilimanuk. Menyeberangi Selat Bali di malam hari selalu menyenangkan, bagi saya pribadi. Merasakan angin laut membelai wajah saya, dan juga gelombang air laut yang menggoyang kapal kami. Sensasi yang tentu saja tidak akan kami dapatkan jika memilih jalur udara. Kami tiba di Pelabuhan Ketapang pada puku 23.00 dan melanjutkan perjalanan ke Kota Batu setelah berhenti beberapa saat untuk makan malam.
Mobil travel membawa kami sampai di penginapan tujuan pada pukul 04.00 pagi. Tentu saja jauuuh dari waktu check in yaitu pukul 12.00 siang. Karena terlalu lelah, kami memutuskan untuk tetap check in dan dihitung dengan pembayaran setengah hari. Fair enough! Penginapan kami adalah penginapan Bunga Matahari, di jalan Suropati No 49, Kota Batu. Letaknya persis di tengah kota, memudahkan akses ke tempat-tempat wisata yang tidak jauh di sekitarnya. Saya lupa persisnya berapa harga penginapan di sana per malamnya, tapi saat itu saya ingat kami membayar sejumlah Rp.800.000 untuk 2.5 malam ditambah ongkos sewa motor selama 2 hari. Again, that was a very reasonable price.
Selama disana, kami menggunakan fasilitas motor yang kami sewa selama 2 hari (include 2 helm ukuran besar yang mau tidak mau harus rela kami pakai, because there’s no other choices LOL) Lagipula, siapa yang peduli dengan penampilan saat di motor? 😀 Ohya, disana belum ada fasilitas GO-JEK, ini adalah hal yang baru saya ketahui saat tiba disana. Sehingga pilihannya adalah menggunakan ojek offline dengan tarif murah (tergantung lokasi, lokasi yang dekat kurang lebih sekitar Rp. 5000-Rp. 10.000), atau menyewa kendaraan. Tentu saja kami memilih menyewa kendaraan. Lebih praktis, dan kami bisa kemanapun sesuka hati.
Hari pertama kami dimulai dengan persiapan menuju Jatim Park II. Setelah beristirahat selama kurang lebih 4 jam, kami sudah siap berangkat berwisata. Jatim Park II ada di jalan Oro-Oro Ombo, Kota Batu Jawa Timur. Dengan membayar tiket masuk sebesar Rp. 125.000, saya dan Indah bisa menikmati perjalanan wisata ke Jatim Park II dan Eco Green Park di tempat yang sama. Hal yang menarik dan juga melelahkan di awal kunjungan kami adalah antrian pengunjung yang LUAR BIASA PANJANGnya! Tidak mengherankan sebenarnya, mengingat saat itu memang liburan akhir sekolah. But seriously, it’s like more than a thousand people! Bener-bener WOW. Sempat terpikir kalau tempat ini tidak akan memuat begitu banyak pengunjung. Tapi kami salah! LOL.. Demikian banyaknya pengunjung, masih tetap membuat kami menikmati wisata dengan cukup lapang tanpa berdesak-desakan.
Lalu apa yang ada di Jatim Park II? Awal perjalanan kami, kami menuju ke Zoo Park. Jelas sekali kalau saya dan Indah memiliki ketertarikan yang kurang pada binatang, karena kami tidak terlalu tertarik berlama-lama di kebun binatang tersebut. Tapi jumlah dan jenis binatang yang ada di sana, patut diancungi jempol. Begitu beragam, dari yang biasa kita dengar namanya sampai yang benar-benar langka! Next, kami menuju ke wahana permainan. Permainan yang kami coba tentu saja yang thrilling dan membuat kami menghabiskan suara untuk berteriak. Sedikit saran, pastikan untuk tidak makan terlalu banyak sebelum ke wahana permainan terutama ketika mencoba wahana yang berputar-putar dan memusingkan. Bisa-bisa anda langsung muntah-muntah setelahnya. Kami juga mencoba wahana Safari Binatang. Yang ini sangat menarik. Karena kami diajak berkeliling dengan kereta khusus dan langsung berinteraksi dengan binatang-binatang liar. Cukup menantang!
Kami menghabiskan waktu kurang lebih 5 jam di Jatim Park II, lalu melanjutkan perjalanan kami wisata kuliner Sate Kelinci di perbatasan Kota Batu dan Malang. Kami menghabiskan kurang lebih Rp. 75.000 untuk makan siang nikmat tersebut. Setelah kenyang menyantap sate kelinci dan gule kambing, kami memutuskan untuk kembali ke penginapan dan beristirahat. Kami punya waktu kurang lebih 2 jam, untuk mengisi daya segala peralatan komunikasi kami dan bersantai sejenak.
Sore harinya, saya dan Indah berencana menuju alun-alun Kota Batu untuk menikmati Ketan Legenda yang seperti namanya begitu melegenda. Woooww.. antriannya jangan ditanya. Ruameee..! Dan hampir susah kebagian tempat duduk. Serius, kami benar-benar penasaran seperti apa rasanya. Dan ternyata tidak jauh berbeda dengan ketan-ketan biasa LOL, Cuma kali ini toppingnya bervariasi, ada durian, coklat, keju dll. Untuk makanan ringan ketan dan minum, kami menghabiskan kurang lebih Rp.20.000 per orang. Tentu saja tidak mahal, mengingat betapa melegendanya kuliner ini di kalangan pengunjung LOL. Masih di alun-alun, pukul 20.00 kami bertemu dengan 2 teman Indah yang dalam waktu singkat menjadi teman saya pula. Dua jam kami habiskan berbincang-bincang dan kuliner santai sambil menikmati vibe Kota Batu. Pukul 22.00, kami sepakat untuk kembali ke penginapan dan beristirahat, karena hari berikutnya kami masih memiliki buanyaak agenda menarik untuk dituju.
Hari kedua di Kota Malang. Terlalu banyak tempat yang ingin kami kunjungi dalam waktu singkat, jadi mulailah kami merencanakan dengan sebaik-baiknya. Pagi kami di awali dengan kunjungan ke SELECTA. Wisata Selecta ini begitu terkenal dan itu kali pertama kami berdua berkunjung kesana. Dengan membayar biaya masuk sebesar Rp. 25.000 per orang, kami sudah bisa menikmati wisata taman bunga yang indah dan juga pemandian (kolam renang) yang tentu saja kami tidak berencana coba saat itu, yang tak kalah menarik. Sama seperti hari pertama di Jatim Park II, Taman Wisata Selecta dibanjiri pengunjung. Kami benar-benar bukan satu-satunya yang berpikir akan menghabiskan liburan di Kota Batu LOL! Saya dan Indah juga mencoba wisata Sky Bike dengan harga Rp. 20.000. Hanya satu jam di Selecta, kami sudah berencana beralih tempat wisata. Bukannya kenapa, tapi memang tidak ada yang menahan kami berlama-lama di sana. Sepertinya wisata ini lebih cocok untuk rekreasi keluarga di bandingkan rekreasi anak-anak muda seperti kami hehehhe.
Dengan bantuan Instagram, kami menemukan tempat wisata yang nge-hits di kalangan anak muda Kota Batu. Namanya Oemah Kayu. Sesuai namanya, ini merupakan tempat peristirahatan yang dibangun dengan menempel di pohon dan dengan ketinggian yang lumayan. Pemandangannya jangan ditanya, LUAR BIASA! Tempat yang cocok bagi siapa saja yang hobi foto-foto.selfie. So instagramable LOL. Tapi perjalanan dari Kota Batu menuju Oemah Kayu ini SANGAT MENANTANG! Terlebih karena kami mengendarai motor sendiri. Benar-benar terletak di gunung dengan jalan yang menanjak. Buat yang tidak terlalu terampil mengendarai sepeda motor, ini bisa jadi tantangan yang tidak mudah dilewati. Tapi tenang saja, di sepanjang jalan menuju Oemah Kayu, banyak ojek-ojek dengan motor gedenya menawarkan jasa. Jadi bisa lebih aman. Biaya masuk tempat wisata ini hanya Rp. 5.000 per orang. Sangat affordable!
Perjalanan pulang dari Oemah Kayu, kami menyempatkan diri untuk makan siang seafood bersama 2 orang teman yang semalam kami temui di alun-alun. Setelah beberapa jam berbincang sambil santap siang, kami memutuskan untuk kembali ke penginapan sebelum melanjutkan wisata kami pada malam harinya. Pada hari kedua ini, kami mengunjungi BNS atau Batu Night Spectacular. Banyak wahana mainan, kuliner, dan segala rekreasi yang menyenangkan. Tiket masuk ke BNS saat itu adalah sebesar Rp. 30.000, dan kami mengunjungi beberapa wahana seperti rumah hantu dan Lampion Garden. Ohya, BNS baru dibuka pukul 15.00, jadi jangan sampai datang lebih dulu ya Boleh dikatakan ini adalah disneylandnya Kota Batu. Banyak tempat-tempat menarik untuk dikunjungi, sayangnya saya dan Indah terlalu lelah untuk mengeksplorasi tempat wisata ini, alhasil sebelum pukul 22.00 kami sudah sepakat kembali ke penginapan kami.
Hari ketiga di Kota Batu, kami dibangunkan dengan kedatangan sahabat kami RIA WANTY DARMAWAN. Seperti sebagaimana yang telah kami rencanakan, hari ketiga kami ini kami berangkat menuju Museum Angkut. Awalnya, saya kira ini hanyalah museun eksibi transportasi-transportasi di Indonesia, tapi ternyata di dalamnya juga ada zona kota-kota di dunia yang disituasikan persis seperti aslinya! Dengan tiket sebesar Rp. 90.000, dimulailah perjalanan kami. Area theme parknya adalah area yang paling mengesankan, disana kami bisa berfoto dengan latar Sunda Kelapa dan Batavia Warehouze, Gangster Town, Broadway Street, Buckingham Palace, Las Vegas, Holywood dan masih banyak yang lainnya. Super awesome. Kami juga menikmati kuliner di pasar apung dengan membayar kurang lebih Rp. 40.000 per orang.
Dan kunjungan wisata ke Museum Angkut menutup perjalanan kami, dan tentu saja saya pribadi yang harus meneruskan perjalanan ke kota berikutnya. Sungguh mengesankan menghabiskan waktu 3 hari 2 malam di Kota Batu, terutama karena saya ditemani orang-orang yang saya sayangi. Walaupun memakan biaya yang cukup lumayan, tapi saya sama sekali tidak menyesal. Kapan lagi saya bisa merasakan kebahagiaan mengunjungi tempat-tempat menarik dengan sahabat-sahabat saya? Then, sore harinya saya dan Ria melanjutkan perjalanan ke Kota Jogjakarta dengan menggunakan kereta. Detail perjalanan saya di Jogja akan saya ceritakan di tulisan berikutnya ya. Terima kasih sudah menyempatkan diri membaca 🙂
Leave a Reply