Holla Guys, I am coming back LOL! Seperti biasa, kalau udah mager, saya suka males update blog. Tapi kali ini saya ngerasa bener-bener perlu, karena yakin info ini penting banget buat kalian. Terutama buat anak-anak daerah yang tinggal di Jakarta.
So, di awal Desember, saya mulai ngeh kalo SIM C saya udah mau mati, alias udah mau habis masa berlakunya di akhir bulan ini. So, saya segera cari info gimana caranya memperpanjang SIM di Jakarta. Terus terang, ogah banget saya pulang balik ke Bali untuk urusan begini. Banyak pertimbangannya nie, mulai dari harga tiket sampai ijin cuti. So, sebisa mungkin saya cari cara gimana bikinnya di sini.
Setelah searching2 di Google, saya dapet info kalau kita bisa bikin SIM via Online. Jadi mulailah saya daftar SIM Online, yang notabene tetep mengharuskan kita buat turun gunung, karena untuk pembuatan/perpanjangan SIM kita musti pake banget datang ke polsek/gerai SIM untuk foto diri. Persyaratan pembuatan SIM Online adalah Foto copy E-KTP, Fotocopy SIM lama dan Surat Keterangan Dokter (SKD). Heeemm..yang terakhir ini yang jadi kendala. Secara kalau di Singaraja, saya gampang aja bisa nyamperin puskesmas terdekat. Tapi kalau di Jakarta, mikir juga dimana nyari SKD ini. Syukurnya, di web SIM Online, terpampang nyata list rekomendasi dokter yang biasa kita hubungi. Siip, saya pilih Gerai SIM di BLOK M dan berencana cari SKD di Puskesmas/Klinik Kesehatan Area Blok M yang juga merupakan rekomendasi dari kepolisian.
Pada hari yang ditentukan, datanglah saya ke Blok M. Beberapa hari sebelumnya saya sempat menyinggahi Klinik Kesehatan selepas kerja. Info yang saya terima, klinik tersebut buka dari jam 9 sampai jam 3 sore. Jadilah saya datang jam 9 pagi dengan rencana cari SKD dulu baru menuju ke Gerai SIM. Tapi sodara-sodara, saya baru ngeh kalau Blok M baru buka jam 10 pagi. Hiks sedihnya. Padahal jam 9 teng saya udah nangkring di depan Blok M, celingak celinguk karena yang keliatan cuma cleaning service dan security aja. Baiklah, akhirnya saya memutuskan buat nunggu sejam di depan Blok M. Syukuuur banget saya inget bawa novel yang lumayan bisa dipake obat pengusir kebosanan. Pelajaran pertama: Datanglah jam 10 teng! Atau sekitar 10-15 menit sebelum jam 10. Kalo datang kepagian, jadi bener-bener mati gaya ga tau mw ngapain.
Next, jam 10 tepat, dengan semangat 45 saya menuju ke Klinik Kesehatan yang ada di lantai 1. Surprise..surprise, Kliniknya belum buka! Saya tunggu 10 sampai 15 menit, masih belum buka. Huwaaaaahhh… bener2 ngerasa buang-buang waktu! Karena ga tau jam berapa Klinik ini bakal buka, akhirnya saya memutuskan turun ke basement, tempat Gerai SIM ini. Modal nekat dah, sambil nanti tanya-tanya info pembuatan SIM ini. Sesampai di Gerai SIM ini, saya dikejutkan oleh antrean yang sudah mengular. What??? Sedari tadi saya mejeng-mejeng gak jelas nunggu klinik buka, orang-orang udah pada antre di basement. Segeralah saya ambil nomor antrian. Jam 10.20, udah antrean ke 27.
Dan sekali lagi saya terkejut bercampur bahagia, karena saya baru tau SKD bisa didapat di Gerai itu juga. Huwaaaa!! Jadi gak perlu deh susah2 cari SKD kemana2. Tinggal datang langsung ke Gerai SIM, udah ada dokter disana yang periksa. Duuuhhh, rada-rada sedih mengingat waktu yang terbuang sedari awal nunggu Klinik buka.
Alright, bagaimanakah step-stepnya? Jadi pertama kita akan periksa kesehatan dulu. Meliputi cek tensi, buta warna, dan tes kesehatan mata. Untuk SKD ini, kita membayar sebesar Rp. 25.000. Jauh lebih mending kan, daripada kesana sini cari Puskesmas/Klinik? Selanjutnya saya dikasi formulir yang harus saya isi sesuai KTP dan SIM. Btw, untuk yang beda domisili, pastikan KTPnya sudah berupa e-KTP ya. Setelah saya mengisi formulir, saya menyerahkan dokumen-dokumen (Formulir, SKD, FC KTP rangkap 2, dan FC SIM rangkap 2, masing-masing dengan aslinya) kepada mbak-mbak petugas. Disana saya bayar biaya asuransi juga sejumlah Rp. 30.000.
Belum sempat bernapas lega karena akan segera menerima SIM, terdengar kasak kusuk mbak-mbak petugas. Langsung saya tanya kenapa. Ternyata baju saya, kemungkinan bakal bermasalah. Untuk foto, harus pakai baju rapi a.k.a BERKERAH. Inget ya teman-teman, RAPI dan BERKERAH. Saat itu saya pakai Turtleneck lengan panjang yang demi siapapun, saya kira cukup rapi. Hiikkss.. berarti saya harus beli baju berkerah nie? Tepat sebelum saya memutuskan ke toko terdekat buat beli baju, saya tanya-tanya Pak Polisi baik hati, apa baju saya oke untuk terpampang di foto SIM? Yes! Pak Polisi bilang oke. Ya iyalah oke, ini udah rapi bingo!
Akhirnya saya bisa bernapas lagi. Masuklah saya ke sesi foto. Sambil di foto, saya ditanya-tanya sedikit seputar informasi pribadi seperti nama, tempat bekerja, domisili dll. Mungkin untuk mencocokkan info ya. Next, ga sampai 3 menit, SIM saya jadi. Horrreeee! Untuk SIM ini saya membayar sejumlah Rp. 75.000. Totally fair! Dan segala proses perpanjangan SIM ini berlangsung hanya sekitar 30 menit. Keren Indonesia!
Jadi inget beberapa tahun lalu, di kampung halaman, buat SIM masih hitungan jam. Ini malah cuma setengah jam. Duhh, seneng banget. Terus, apa kabar formulir pendaftaran online saya? LOL, seriously, saya kira kayaknya ga perlu daftar2 online deh hihihii. Dateng aja lebih pagi, ambil antrean dan ikuti flownya. Seriusan cepet! Terus terang kemarin saya lupa udah daftar online hehhe, saking flownya ga ribet-ribet amat dan tergolong cepat.
So, demikian ya teman-teman daerah yang pengen bikin SIM di Jakarta. Mudah-mudahan info ini cukup membantu 🙂
Persyaratan Perpanjangan SIM C:
Fotocopy e-KTP rangkap 2
Fotocopy SIM lama rangkap 2
e-KTP Asli
SIM lama asli
Surat keterangan dokter (layanan tersedia di Gerai)
Biaya-biaya:
SKD Rp. 25.000
Asuransi Rp. 30.000
Biaya Perpanjangan Rp. 75.000
Total: Rp. 130.000
Leave a Reply